Senin, 09 Maret 2015

kamus optoelektronika 3



                 H                 
  


Hipotesis Maxwell: bila perubahan medan magnetik dapat menimbulkan medan listrik maka seharusnya perubahan medan listrik dapat menimbulkan medan magnet.

Hukum    pemantulan    cahaya    Huyggen:
sudut sinar datang (i) = sudut sinar pantul (r); sinar datang, garis normal, dan sinar pantul terletak pada satu bidang datar.

Hukum Pergeseran Wien: bila suhu benda berpijar makin tinggi maka panjang gelom- bang yang dipancarkan pada energi maksi- mum bergeser ke panjang gelombang yang lebih rendah.

Hukum Snellius: 1 pada pemantulan gelom- bang sudut gelombang datang sama dengan besarnya sudut gelombang pantul (i = r); 2 perbandingan sinus sudut sinar datang de- ngan sinus sudut sinar bias besarnya tetap.

                    I                   

Induksi elektromagnetik: lihat hukum Far- day.  
Intensitas gelombang: energi yang diram- batkan oleh gelombang tiap satuan luas, tiap satuan waktu.

Interferensi cahaya: paduan dua cahaya atau lebih.

Interferensi gelombang: paduan dari dua gelombang atau lebih.






                 M                

Massa defek (mD): massa yang hilang berupa  selisih  massa  inti  dengan  massa
Meniskus cekung: Fadhesi  > Fkohesi, sudut kontak θ < 90° (runcing), dan zat membasahi dinding wadah.

Meniskus  cembung:  Fadhesi    <   Fkohesi,   sudut kontak θ           > 90° (tumpul), dan zat tidak mem- basahi dinding wadah.

Mikroskop: alat yang digunakan untuk melihat benda yang sangat kecil/jasad renik. Mikroskop mempunyai dua lensa yakni lensa obyektif (lensa yang dekat dengan obyek) dan lensa okuler (lensa yang dekat dengan mata). Sifat bayangan yang terbentuk: nyata, terbalik, dan diperbesar.

                 P                 

Paramagnetik: suatu sifat yang ditampilkan oleh bahan yang bila diletakkan dalam suatu medan magnet akan termagnetisasi sejajar dengan medan itu dan besarnya magnetisasi imbas ini sebanding dengan medan tersebut.
 

Panjang gelombang (λ): jarak antara dua
 
Pemantulan baur: peristiwa terjadinya peman- tulan cahaya dengan keadaan sinar datang dipantulkan oleh permukaan dengan arah yang tidak teratur. Hal ini disebabkan oleh permukaan yang kasar dan tidak rata.

Pemantulan sempurna: apabila sudut sinar datang lebih besar daripada sudut kritis maka cahaya tidak lagi dibiaskan melainkan dipantul- kan.

Pemantulan teratur: peristiwa terjadinya pe- mantulan cahaya dengan keadaan sinar datang dipantulkan dengan  arah  yang  teratur.  Hal  ini terjadi karena permukaan benda halus dan licin.

Pembiasan cahaya: peristiwa pembelokan atau perubahan arah rambat cahaya karena melaui batas dua medium yang berbeda kerapatannya

 

Polarisasi: proses pergeseran nisbi muatan terikat positif dan negatif dalam suatu benda yang dipengaruhi medan elektrik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar